Ya, memang benar, menggunakan system operasi Linux, membuat computer kita akan terbebas dari virus (99,99%). Dengan persentase yang tidak mencukupi 100% itu, maka menungkinan masuknya virus masih ada (0,01%). Mengapa? Simak informasi dibawah ini :
Virus yang menyerang windows yang biasanya pake bahasa C atau Basic (Visual Basic) dan itu tidak akan menyebabkan apa-apa di Linux, karena bahasa linux adalah posix.walaupun nanti dengan bahasa tersebut programer dapat membuat virus di linux.
Seperti yang kita ketahui bahwa Linux merupakan Sistem Operasi yang berbasis Open Source atau lebih sering dikatakan Freeware sehingga jika menggunakannya, kita tidak perlu merenggut isi kantong untuk membeli lisensinya. Menurut di forum ini, Linux juga sudah ada virus, tetapi sangat jarang sekali, karena kebanyakan pembuat virus di Windows mendapatkan royalti dari anti virus yang mendanainya, sedangkan kalau di Linux dia tidak akan mendapatkan apa-apa karena sifat dari linux adalah Free. Nah disinilah keunggulan Linux. Jadi, pembuat virus pun akan merasa rugi bila membuat virus di linux, dan sampai detik ini belum ada virus yang mampu menghancurkan sistem di Linux.
Jadi seperti brontok, spyware, trojan, worm, dll belum mampu menghancurkan ketangguhan linux, dan kebanyakan virus di Linux pun hanya dapat menyerang distro tertentu (semisal distro Red hat, tapi Red Hat khan udah ganti Fedora, tinggal Red Hat Enterprise saja)
Jadi, jangan sepelekan dan menganggap berlebihan kalau Linux bebas virus 100%. Masih ada kemungkinan (walaupun kemungkinannya sangat kecil sekali) kalau di Linux tertular virus. Maka dari itu, ada juga perusahaan yang menyediakan software antivirus untuk Linux, seperti Ansav dan Clamv. Gunanya untuk sekedar jaga-jaga saja jika ada virus yang masuk.
0 comments:
Posting Komentar